Koalisi Demokrat-Golkar Terhenti, Siapa Pendamping SBY?

Susilo Bambang Yudoyono sudah menentukan kriteria wakil presiden untuk mendampingi dia dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan datang. Prediksi-prediksi sudah banyak ditentukan oleh beberapa pengamat, misalnya Partai Golkar kemungkinan calon-calon mereka adalah Yusuf Kalla, Aburizal Bakri, Sultan Hamengkubuwono IX, dan Akbar Tanjung. Tetapi Partai Golkar belum menentukan siapa yang akan maju nantinya karena masih akan ditentukan oleh Rapat Pimpinan Nasional dan mereka juga belum menentukan mau jadi capres atau cawapres. Calon presiden yang digembar-gemborkan adalah Jusuf Kalla. Namun dari Demokrat sendiri Koalisi dengan partai Golkar harus menyertakan beberapa nama dari beberapa calon yang akan menjadi pendamping SBY. Kita tunggu sajalah apa hasil keputusan mereka.

Rapat DPP Partai Golkar merekomendasikan pada Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) untuk membuka komunikasi politik dengan parpol lain terkait koalisi Pilpres 2009. Sebab negosiasi Golkar dan PD menemui jalan buntu.

“Setelah melakukan komunikasi yang intensif dengan Partai Demokrat, ternyata kita tidak menemukan titik temu. Partai Golkar dan Partai Demokrat tidak mencapai mufakat,” ujar Sekjen Partai Golkar Soemarsono usai rapat di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakbar, Rabu (22/4/2009)
Pernyataan di atas merupakan poin pertama hasil rapat. Poin kedua adalah “DPP Golkar memberikan mandat pada ketua umum Partai Golkar untuk membuka komunikasi politik dengan parpol lain,” kata Soemarsono.

Sebagai informasi, pada Selasa siang kemarin, 3 utusan dari Golkar dan 3 utusan dari PD melakukan pertemuan di Hotel Four Seasons. Pertemuan hingga malam hari ini deadlock.

Pada malam harinya, delegasi Golkar melaporkan ke rumah JK. Setelah itu delegasi melanjutkan pertemuan sebuah hotel di Jl Sudirman. Soemarsono menyebutkan bahwa negosiasi koalisi ini telah berlangsung selama seminggu.
Jadi, siapa yang akan mendampingi SBY masi teka teki. Kriteria-kriteria untuk pendamping SBY adalah sebagai berikut:
1. Memiliki integritas yang baik, kepribadian, kekuatan moral yang tinggi dan termasuk mempunyai moral politik.
2. Mempunyai kapabilitas.
3. Loyalitas kepada pemerintah,
4. Harus bebas dari konflik intern dan bebas juga konflik intern kepada yang lain-lainnya berlaku pada semuanya baik pada menteri dan jajaran gubernur.
5. Mempunyai aksebilitas artinya bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dan lekat terhadap masyarakat dan mempunyai kecocokan satu sama yang lain.
6. Bisa mengokohkan kualisi yang ada.

Artikel Menarik Lainnya



10 comments:

Yoga said...

Biar gue aja bro yang maju jadi Wapres nya SBY..hhahha..

Pepito said...

Sama aja Presidenya dan Wapres siapa. Yang penting membawa perubahan masyarakat indonesia yang adil dan makmur..Tapi di era reformasi ini tidak ada kelanjutan yang berpihak kepada rakyat..mana tujuan reformasi itu..kasihan rakyat yang hanya menderita..Kalo aku disuruh milih Presiden dan Wapresnya yang memihak rakyat? Presiden : Tukul, Wapres :Ponari

BF said...

Babe gue aje yang jd presiden..

Sugeng said...

Presidennya Megawati, Wapresnya Prabowo aja..keren.,,sipil dengan militer

Arie Tampan said...

Pada bulshit semua..Kacau..Hancur..Pemilu aja gak sukses apa lagi Pilpres..

Arizona said...

Golput aja

Kaka said...

siap-siap ada serangan fajar...

Pakde Rudi said...

Wes rasah nyoblos ae mas..marai stres

Vj. Hana said...

Kok nyoblos pakde..sekarng tuch nyontreng..wah pakde katrok tenan..ketinggalan jaman..nyontrenglah pilihan anda mana yang perlu dicontreng..hihihi..

admin siloam said...

pendamping SBY ya bu SBY wakakakkaka kalo sama JK jadinya MAHO.... wakakakakakkaaka