Misteri Angka 66 Mbah Marijan. Mbah marijan yang merupakan juru kunci gunung merapi meninggal pada hari kamis 26 oktober 2010 karena terkena letusan awan panas wedhus gembel yang menyerang warga sekitar gunung merapi. Mbah Marijan saat gunung merapi meletus tidak mau di evakuasi ke pengungsian oleh tm SAR dan ingin bertahan di rumahnya.
Meninggalnya juru kunci gunung merapi mbah marijan memang sangat aneh sekali. Dimana mbah marijan yang merupakan abdi dalem keraton yang di sebut Ki Surakso Hargo yang artinya penjaga gunung yang setiap saat patuh terhadap perintah Sri Sultan Hamengkubuwono. Sebelum meninggal ada keanehan yang tampak pada mbah marijan saat di temui beberapa tamu wartawan mbah marijan tidak mau di foto dan saat di kamera beberapa media telivisi mbah marijan menutupi wajahnya dengan tanganya.
Mbah Marijan saat sebelum gunung merapi meletus memang sangat berbeda sekali raut wajahnya, tanda awal kematian mbah marijan lewat sebuah gempa bumi yang terjadi tgl 21-agustus-2010 dimana saat itu gempa melanda jogja namun tidak ada korban jiwa. Sebuah keanehan muncul dari rentang waktu gempa yogya 21-agustus-2010 dan letusan merapi tgl 26-oktober-2010, tercatat itulah 66 hari dari rentang waktu itu. Sekali lagi 66 hari setelah gempa yogya yang memecahkan empat umpak keraton yogyakarta, maka enam puluh enam hari itulah beliau meninggal dunia.
Apakah ada yang aneh dengan Misteri Angka 66 di balik kematian mbah marijan itu ? Itulah bentukan dari nama beliau, MARIJAN, dimana tersusun alfabet dari huruf itu adalah M=13, A=1, R=18, I=9, J=10, A=1, N=14, kesemua itu berjumlah 66. Nilai 66 hari adalah sebuah rentang waktu yang mudah di-ingat sebagai nilai kembar yang pernah tertulis sebelumnya, jauh kedua peristiwa itu terjadi. Tulisan 66 itu dapat dijumpai pada ulasan Tanda Tanda Sebelum Gempa Yogya. Setting latar belakang dari gempa yogya ini adalah sebuah berita & pengagungan berlebihan terhadap sosok juru kunci merapi dengan kode bencana 66, (juru kunci merapi, kode 13+1+18+9+10+1+14=66, sedangkan gempa yogya 27-05-2006, kode gempa yogya = 27+05=32, kemudian di ikuti oleh semburan lapindo yang dimulai 29-05-2006, kode lumpur lapindo=29+05=34, sehinga dua bencana tersebut adalah 32+34=66 juga, sama dengan kode sang tokoh).
0 comments:
Post a Comment