Kemanakah Kita Kalau Bumi Tak Dapat Ditempati Lagi

Ini adalah pertanyaan yang tidak mudah dijawab oleh siapapun...dan kondisi ini sudah mulai terlihat dari banyaknya musibah dan bencana yang terjadi akibat ulah manusia yang merusak keseimbangan dan harmonisasi dengan alam.

Hutan gundul menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang menyebabkan pemanasan global dan berkurangnya daerah resapan air. Bencana banjir yang selalu melanda Indonesia pada saat musim hujan, khususnya Jakarta menjadi contoh utama dari berkurangnya sumber resapan air di hulu sungai. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu taman nasional yang berfungsi sebagai daerah resapan air yang sangat penting untuk beberapa daerah disekitarnya, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Untuk mengatasi bencana di hilir, masalah di hulu harus diselesaikan. Inilah yang dilakukan PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) bekerjasama dengan Green Radio 89.2 FM untuk mengatasi kerusakan lingkungan melalui program adopsi pohon yang dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cianjur baru-baru ini.

“Kami menyadari hutan merupakan paru-paru dunia dan penyimpan air terbaik, dengan penanaman pohon di Gunung Gede Pangrango ini setidaknya mampu membantu pemeliharaan ekosistem dan menjaga kelestarian hutan di Indonesia,” ungkap Brand Strategy Group Director PT Sharp Electronics Indonesia Ryunosuke Kitagawa.

Dalam program Adopsi pohon ini, PT Sharp Electronics Indonesia menanam 500 pohon di lahan TNGPP seluas 1 hektar dengan 5 jenis pohon, yaitu Rasamala (Altingia exelsa Noronhae), Puspa (Schima walichii), Suren (Toona sureni), Huru (Litsea spp), dan Saninten (Castanopsis argentea). Penanaman pohon ini ditujukan untuk mengaktifkan kembali fungsi hutan sebagai penyuplai oksigen. Seperti diketahui bahwa menanam 1 pohon berarti memberikan kehidupan kepada 2 orang manusia. 1 pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen yang dibutuhkan oleh 2 orang setiap harinya. Selain itu juga membantu mengurangi polusi udara dan ikut membantu perekonomian warga sekitar TNGPP. Kegiatan ini pun turut membantu melestarikan jenis-jenis pohon yang sudah terbilang langka seperti Saninten yang kini bibitnya sulit dicari atau Rasamala yang berguna untuk obat obatan, parfum dan daunnya yang muda dapat dikonsumsi.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menjaga hutan, pada kesempatan ini PT Sharp Electronics Indonesia mengajak rekan-rekan media untuk melakukan penanaman pohon bersama. “Kami ingin rekan-rekan media mendapatkan pengalaman dan ikut berpartisipasi dalam program penanaman pohon sehingga akan menimbulkan rasa memiliki diantara mereka terhadap hutan Sharp ini,” jelas Brand Strategy Group Director PT Sharp Electronics Indonesia Ryunosuke Kitagawa. "Nantinya pohon-pohon yang ditanam rekan-rekan media akan dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing dan dapat di pantau melalui GPS”, tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan kepedulian terhadap lingkungan, PT Sharp Electronics Indonesia merealisasikan melalui produk-produk elektroniknya yang juga ramah lingkungan (AC, Mesin Cuci, dan Panel Photovoltaik). Di sektor sosial dan pendidikan PT Sharp Electronics Indonesia menyumbangkan buku yang dikumpulkan selama 3 bulan sekali kepada pihak-pihak yang membutuhkan di seluruh Indonesia melalui Yayasan 1001 Buku. Salah satunya diberikan kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berlokasi di Jl. Bukit Duri Tanjakan Batu No. 9A, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Artikel Menarik Lainnya



1 comments:

wisata seo sadau said...

sudah di siapkan bumi poengganti nya tapi bukan buat kita