Tidak Ada Peringatan Hari Kartini Sekarang..Kenapa?

Kemarin tanggal 21 April merupakan kelahiran Raden Ajeng Kartini, yang lahir di Jepara yang merupakan seorang pahlawan wanita yang membela emansipasi wanita. RA Kartini merupakan pahlawan wanita yang sangat gigih yang membela hak-hak wanita.

Di jaman sekarang ini wanita memang sudah disejajarkan dengan laki-laki, contohnya saja banyak wanita karir, ada wanita yang menjadi pejabat atau menteri negara dan ada pula yang menjadi seorang presiden. Hal ini merupakan hak emansipasi wanita untuk disejajarkan dengan laki-laki. Untuk itu terima kasihlah kepada pada RA Kartini yang telah memperjuangkan hak-hak wanita dan hak emansipasi yang dulu wanita hanya dibawah pria yang hanya sebagai ibu rumah tangga.
Jaman sekarang peringatan RA Kartini sudah jarang diperingati di sekolah-sekolah atau masyarakat . Jaman dahulu peringatan RA Kartini diperingati dengan mengenakan baju adat/daerah ditiap sekolah-sekolah dan diadakan lomba yang berhubungan dengan kegiatan wanita antara lain lomba memasak, lomba merias wajah dan lain-lain. Tapi sekarang ini dijaman modern dengan perkembangan teknologi peringatan RA Kartini sudah tersingkirkan karena beberapa kemungkinan perubahan arah. Dikarenakan :

1.Perubahan paradigma yang lain masyarakat memandang memperingati hari Kartini yang lebih penting adalah bagaimana wanita Indonesia mampu berbuat secara riil untuk kemajuan negerinya. Kalau di seorang Ibu Rumah tangga, barangkali bagaimana wanita Indonesia mampu mendayung bahtera rumah tangga menuju kearah yang lebih bahagia. Bagaimana dia mampu mendidik putra putrinya menjadi generasi yang tangguh dan beriman sehingga menjadi modal bagi negeri ini untuk membangun negara yang lebih mandiri. Bagitu juga kalau dia seorang guru, mungkin merayakan kartini yang lebih tepat adalah dengan mengabdikan diri sepenuh hati untuk anak didiknya, sehingga ke depan anak didik mereka menjadi generasi yang cerdas dan mandiri sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.Guru Kartini barangkali tidak akan hanya sekedar mengejar sertifikasi, tapi lupa akan mengabdi kepeda negeri ini.
2.Paradigma lain yang mungkin terjadi perubahan arah adalah, saat-saat ini sudah tidak ada waktu lagi untuk berfikir kepada hal-hal yang seremonial begitu. Para wanita indonesia sedang sibuk dengan proses pemilu. Ada yang langsung menjadi caleg, atau paling tidak ikut sibuk mempersiapkan suaminya yang ikut menjadi caleg. Namun bagi wanita Indonesia yang tidak terlibat langsung menjadi caleg masih juga disibukkan dengan menjadi KPPS, PPK, ataupun panwaslu. Luar biasa. sebuah partisipasi politik yang sangat tinggi bagi wanita Indonesia saat ini. Mudah-mudah wanita Indonesia lebih banyak yang kuat mental walaupun cita-cita meniti karir di bidang politik banyak yang mendapati kegagalan.
3.Perubahan paradigma yang terakhir ini yang sebenarnya tidak kita harapkan. Mengapa wanita indonesia tidak peduli lagi dengan Hari kartini? Barangkali disebabkan karena kondisi mereka yang memang tidak memungkinkan untuk bisa berfikir sampai kepada hari kartini. Mereka sudah bisa makan setiap hari saja sudah prestasi, apalagi harus mememikirkan hari Kartini. Banyak diantara mereka yang masih menggeluti dihari-harinya akan kekerasan suami, harus hidup menanggung seorang diri tanpa kompetensi apapun yang ia miliki kecuali mengandalkan belas kasihan orang lain.

Kesadaran akan perubahan paradigma wanita Indonesia semoga membawa kearah yang lebih baik bagi kelangsungan negeri tercinta ini.



Artikel Menarik Lainnya



6 comments:

Kaka said...

Masyarakat sudah tidak menghargai jasa para pahlawan

Enno said...

Anak jaman sekarang sudah punya sifat acuh dan tidak bisa menyontoh hasil kerja keras seorang pahlawan, kerjaannya hanya mengahbiskan uang orang tuanya, sekolah aja dah males apalagi suruh menghargai jasa pahlawan hhehe,,hehe,,,

Yoga said...

Dikarenakan banyak kepentingan kale...

Sugeng said...

Perlu adanya sifat nasionalisme kepahlawanan, jadi perlu ditanamkan sejak dini khususnya para pemuda dan pemudi

Arie Tampan said...

Mamiku seperti kartini bos

AC Milan said...

Pahlawan ku..i love u..