Ustad Abu Bakar Ba'asyir : Mr Dur itu Murtad


Akhir-akhir ini media masih ramai dengan pemberitaan mengenai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sudah hampir seminggu mantan presiden dari Jombang tersebut meninggal, namun berita mengenai pendukungnya, kewaliannya dan kepluralismeannya masih ramai di media. Bahkan wacana pengangkatan Gus Dur sebagai pahlawan nasional juga sudah ramai diberitakan.

Sedang menurut ustad Abu Bakar Ba'asyir, Mr Dur begitu ustad Abu menyebutnya, adalah orang yang murtad dari Islam. Hal ini disampaikan beliau dalam kajian hari Ahad 3 Januari 2009, di Masjid Romadhon Bekasi. Beliau berkali-kali ditanya oleh jamaah pengajian mengenai orang-orang yang mengkultuskan Abdurrahman Wahid ini.

"Maaf, saya tidak memanggil Gus, karena panggilan Gus itu hanya digunakan untuk anak kyai mulia di Jawa Timur", kata ustad Abu. Ustad Abu mengatakan, "Jadi, mengenai mister Dur, menurut keyakinan saya Mr Dur ini murtad karena dia telah mengatakan semua agama sama , padahal Allah mengatakan Innaddina 'indallahil Islam, belum lagi perkataan dia soal qur'an porno, dan pluralisme. Orang yang berfaham pluralisme itu murtad karena pluralisme itu menganggap bahwasanya jika kita hidup bersama-sama, kita tidak boleh menggunakan syariat Islam".

Orang Islam itu pada jaman nabi juga pluralitas, tapi bagaimana mengaturnya? beliau menjelaskan, "yang berlaku harus hukum Islam, orang kafir boleh hidup dibawahnya, hukum islam yang urusannya ritual berlaku hanya untuk orang Islam saja, orang kafir tidak, tapi hukum Islam yang urusannya untuk peraturan umum berlaku untuk semua, begitulah Islam".

Jadi menurut ustad Abu, orang yang berfaham pluralisme itu juga murtad, apalagi faham demokrasi. "Maka insya Allah pendapat saya, keyakinan saya Mr Dur itu murtad, tapi saya tidak memaksa orang berkata begitu. Itu insya Allah berdasarkan dalil-dalil yang kuat dan saya siap diskusi dengan tokoh NU, kyai atau siapa saja, saya tantang diskusi untuk persoalan ini, kalau perlu mubahalah", tandas ustad Abu Ahad kemarin di masjid Romadhon Bekasi.
Sumber : muslimdaily

Artikel Menarik Lainnya



13 comments:

rz said...

stuju ustadz
mr dur itu antek2 israel
di aceh,dia pernah blg dia nabi org aceh,selaku org aceh,kami sangat marah

mbah kejawen said...

orang ini perlu di beset disobek2 cangkem sengkuni nya. Yg percaya agama sampeyan paling bener dan yg lain mesti di bawah kaum sampeyan itu yg orang2 goblok turunan setan arab kayak sampeyan itu. Wong koyok ngene kok dipelihara..dipateni wae cepet2..sampah. Baru belajar islam thok wis merasa sudah paling bener..katak dalam tempurung!!

Anonymous said...

" Wah hati2 kalo berbicara,..jgn menyulut kemarahan Umat,..sya pendukung Gus Dur loh ,...saya lempar tai nanti kamu Baazir !!!

Anonymous said...

Babi keturunan satu ini emang bego lapis ke 7. yg murtad lo sendiri abu gosok ga tahu paham ajaran yg bener

Anonymous said...

semoga ba'asyir dan keturunannya di jauhkan dari api neraka dan diampuni khilafnya

Anonymous said...

Saya Setuju dengan al ulamah al kyai al ustadz abu bakar ba'asyir.... semuanya nyata, dan sudah banyak terbukti, bukti dilapangan.. untuk pendukung mr.dur, janganlah menutup mata, sebenarnya kalian hanya jadi penggemar dan tidak mau membuka mata terhadap fakta dan bukti2 yang telah dibeberkan oleh ustadz. bukalah MATA ANDA, jangan mentang2 itu idola anda meskipun dia salah tetap anda bela.
astagfirullah al'adzim.

Anonymous said...

Ustad abu babi yang kerjanya ngelindungin teroris koq ya didenger...

Anonymous said...

kebenaran hanyalah milik Allah SWT, manusia berpikir, merasa serta berupaya. sebagai manusia apalagi ustadz jgn merasa kebenaran ditangannya. galilah ilmu seperti setinggi langit sedalam samudera. kyai, ustadz, gus, atau apapun tetap saja harus menggali ilmu, jgn hanya melihat perbedaan tapi lihat juga persamaan.

Anonymous said...

ustad Ba'asyir berpendapat spt itu ya hak dialah.karena menurut pandangan dia spt itu.Begitupula dgn Mr.Dur dia punya pandangan yang berbeda dengan ustad Ba'asyir,itu hak Mr.Dur juga.Bagi anda yg mengidolakan Mr.Dur sekiranya tidak perlu mencaci dgn kata2 yg kurang baik...walaupun itu jg hak anda...jadi biarkan aja orang berpendapat.....

Anonymous said...

dihadapan kita semua teronggok warisan keilmuan dan kejayaan islam, sementara kitapun dikelilingi oleh segudang pengetahuan dan problema kemodernan & kemanusiaan yang mesti dicarikan solusinya.perbedaan paradigma pemikiran Gus Dur dan Ba'asyir-bagi yang sudah akrab dengan sejarah Arab dan sejarah Islam dan keilmuannya- telah terjadi berabad-abad lampau. anda tak harus menjadi "Gus Durian" bila menerjemahkan teks-teks keislaman dengan kemodernan dan kebangsaan. karena penafsiran seperti itu-yang bagi sebagian lain dianggap nyeleneh dan bahkan murtad- sudah jamak terjadi sewaktu zaman kekhilafahan islamiyah dulu. mungkin kita perlu introspeksi, bahwa mungkin isu-isu keislaman yang mampir di telinga dan otak kita hanya yang "lurus", "garis besar" atau (saya bingung mengistilahkannya)yang sesuai dan ditopang oleh hegemoni kekuasaan ketika keislaman itu muncul. ada banyak contoh aneh dan ekstrem, bila kita mengurai pendapat2 para ulama dalam soal ushul fqih atau tafsir, tetapi ironisnya yang selalu diulang2 para pendakwah kita hanyalah yang itu2 saja. yang kita sendirpun sudah hafal tanpa perlu mendengarkan uraian sang ustaz lagi.
demikian juga, anda boleh saja setuju dengan pendapat Ba'asyir: yang secara malu-malu mendukung aksi teror (dalam hati, tapi tak terbukti di pengadilan).
cobalah kita renungkan pemikiran, tindakan dan "buah" hasil pemikiran mereka. Gus dur dengan penghormatannya yang luar biasa terhadap hak2 kaum minoritas, kemodernan dan kebangsaan, bagaimana menerjemahkan islam di indonesia, serta "buah" akibat pemikirannya itu seperti apa.
renungkan juga ttg gagasan negara islam (ala Ba'asyir) beserta syariat islam yang didengung-dengungkannya, pendapatnya ttg aksi teror, ttg kemodernan, kemanusiaan, hak-hak kaum minoritas, ttg perempuan... bahkan mngkin ttg penghijauan (ada gak pendapatnya ttg lingkungan ya?).

silahkan kita sama2 menilai, dan gak usah pake istilah pro-kontra. kita semua yang menilai, dan kita sendiri yang menetukan mau seperti apa wajah indonesia, wajah islam dan dunia esok hari....

Anonymous said...

ni orang arab pingin jadiin smua indonesia arab.untuk apa tuhan menciptakan berbagai macam bunga ( taman )basir tae !!! loe suka liat taman ciptaan tuhan warnanya cuman hitem gak ada warna-warni !!mana bener?? mana salah ?? loe bego!!yang loe bela benernya budaya arab loe aza pake pantat!! pake otak tuhan ciptakan kita tuk berpikir pake otak bukan jenggot lemot liur !!Tuhan aza gak pernah main hakin loe aza yang bengis!!

MAJULAH said...

rata2 kaum kampungan sangat benci terhadap Ust abu Bakar ba'asyir.
wajarlah tokohnya diolok siapa rela orang yang diilu-ilakan kok dicomoh bahkan dimurtad-murtadkan. coba seandainya terjadi kepada diri kita, bagamanakah peerasaan kita, tentunya akan marah bisa2 kita bunuh ibaratnya Gus Dur itu bagi kalangan NU itu ibarat tuhan yang tanpak.
ya,, itu memang disisi lain jga ada baiknya, yaitu pendidikan bagi keluarga NU agar kritis tidak terlalu taklid, sehingga dapat keluar dari penjara/belenggu kepanatikan/ke jumutan seperti dilakukan oleh si Ulil beliau mampu mendongkrak kebutaan dan kata'asuban dari kader2 NU menuju kemerdekan berpikir dalam mengek spresikan pemikirn lintas batas

sarif husin said...

wah komen nya ganas2, teruskn perjuangn mu ustad abu, wlau bnyak orang mencacimu