Kasus Manohara Odelia Pinot

Sejak kemarin hingga hari ini Indonesia dikejutkan dengan kabar perempuan Indonesia yang diculik oleh Putra Kerajaan Kelantan Tengku Muhammad Fakhry, yang kini telah menjadi suaminya.

Kasus ini membuat dua opini yang berseberangan. Ada yang kasihan dengan nasib Manohara, lantaran dia dikabarkan telah diperlakukan semena-mena oleh Putra Raja Kelantan itu. Namun tidak sedikit yang mencibir kalau itu adalah kesalahan sang ibu yang begitu saja menyerahkan anaknya kepada seorang pria yang ternyata bertolak belakang dengan yang dia kenal.

Belajar dari apa yang menimpa Manohara Odelia Pinot dan anggapan bahwa perempuan Indonesia bisa dibeli dengan uang, patutlah para pemangku kebijakan dan bapak-bapak, serta ibu-ibu yang sedang meributkan posisi RI 1 alias kursi Presiden Indonesia, untuk menyadari bahwa bangsa ini sudah tidak lagi memiliki harga di mata bangsa lain. Para pengambil kebijakan, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif, haruslah berjuang memperbaiki harga diri bangsa di mata dunia.

Sayangnya, kasus Manohara bisa jadi akan terkubur lantaran tokoh elit bangsa sedang sibuk mempertahankan posisinya. Para legislator yang enggan memikirkan perangkat hukum negara, karena masa kerja mereka akan habis. Belum lagi ungkapan pesimisme para pengamat politik akan kualitas legislatif hasil pemilu 2009.

Perempuan Indonesia sebenarnya menjadi wajah harga diri bangsa. Saat ini, perempuan Indonesia dikenal sebagai tenaga kerja yang dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri.

Indonesia juga dikenal sebagai pemasok perdagangan manusia (trafficking). Modus trafficking yang dibalut perkawinan seperti yang terjadi di Singkawang Kalimantan Barat, serta modus prostitusi berbalut perkawinan kontrak yang marak terjadi di kawasan Cianjur Jawa Barat.

Saya ingin kembali mengutip hadis tentang betapa perempuan sangat berharga. “Perempuan adalah tiang agama, apabila perempuannya baik maka baiklah semuanya, namun apabila perempuannya rusak, maka rusaklah semuanya.”

Artikel Menarik Lainnya



4 comments:

Yoga said...

Waduh..kasihan cantik di aniaya..harusnya di sayang2...hehe...hee

Enno Cinta said...

Mana ada seorang ibu menjodohkan anaknya hanya karena uang??? nah tuch contoh..

Sugeng said...

Yang aniaya itu sultan apa preman seh..

AC Milan said...

Salah ibunya donk sapa suruh nikah ma orang itu.kyaknya ibunya mata duitan..rasain loh..